Saturday 31 October 2015

Makalah POLITIK APERTHEID DI AFRIKA SELATAN

POLITIK APERTHEID DI AFRIKA SELATAN



MAKALAH
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH
Sejarah Afrika






Oleh

Muhamad Sufyan                               120732436485
Risky Aprilia Wulandari                     130732607200





Description: Description: UM Malang
 


















UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS ILMU SOSIAL
JURUSAN SEJARAH
PROGRAM STUDI S1 ILMU SEJARAH
September 2015











BAB I
LATAR BELAKANG
1.1  Latar Belakang
Apartheid berasal dari bahasa Belanda yang artinya pemisahan. Pemisahan disini berarti pemisahan orang-orang Belanda (kulit putih) dengan penduduk asli Afrika (kulit hitam). Apartheid kemudian berkembang menjadi suatu kebijakan politik dan menjadi politik resmi pemerintahan Afrika Selatan yang terdiri dari program-program dan peraturan-peraturan yang bertujuan untuk melestarikan pemisahan rasial. Secara struktural, Apartheid adalah kebijaksanaan mempertahankan dominasi minoritas kulit putih atas mayoritas bukan kulit putih melalui pengaturan masyarakat di bidang sosial budaya, politik militer dan ekonomi Kebijakan ini berlaku tahun 1948.
Pada saat itu Afrika Selatan dibaggi menjadi 4 golongan ras utama, yaitu :
a.       Kulit putih
b.      Kulit hitam
c.       Kulit berwarna
d.      Asia Masalah Apartheid berawal dari pendudukan yang dilakukan oleh bangsa-bangsa Eropa di Afrika.
Bangsa Eropa yang pertama kali datang ke Afrika adalah bangsa Belanda. Bangsa Belanda datang ke Afrika Selatan dipimpin oleh Jan Anthony van Riebeeck. Kedatangan bangsa Belanda ini menimbulkan masalah dalam kehidupan masyarakat Afrika Selatan. Masyarakat Afrika Selatan menjadi dibawah pendudukan bangsa Eropa (bangsa Belanda atau bangsa kulit putih), sehingga masalah kulit ini yang menjadi titik pangkal munculnya masalah Apartheid. Bangsa Belanda kemudian menetap di Afrika Selatan. Mereka sering disebut dengan bangsa Boer. Kedatangan bangsa Belanda ini kemudian diikuti oleh bangsa Inggris yang berhasil melakukan penguasaan dari Afrika Utara (Mesir), Afrika Selatan (Cape Town). Kedatangan Inggris ini menyebabkan "perang Boer" antara Inggris dan Belanda. Inggris berhasil mengalahkan Belanda sehingga wilayah Afrika Selatan menjadi daerah kekuasaan Inggris. Akhirnya Inggris menjadi penguasa Afrika Selatan. Dengan kemenangan Inggris maka banyak orang Inggris yang kemudian datang ke Afrika Selatan . Pada tahun 1910 dibentuk Uni Afrika Selatan yang merupakan gabungan dari kedua Republik kaum Boer, yaitu Transvaal dan Orange Kree Style dengan Cape Colony dan Natal. Uni Afrika Selatan adalah dominion Inggris.
Terbentuknya Uni tersebut merupakan kemenangan bagi kamu Afrikaner, sebab sebagian besar anggota Parlemen Pusat adalah orang-orang Afrikaner. Disamping itu jabatan perdana menteripun dipegang oleh oarang-orang Afrikaner : yang pertama adalah oleh Jenderal Botha (1910-1919), bekas pejuang gigih melawan Inggris dalam Perang Boer, kemudian diganti oleh Jenderal Smuts, teman seperjuangan Botha baik dalam Perang Boer maupun dalam meletakkan dasar-dasar pemerintahan Uni Afrika Selatan. Sejak terbentuknya Uni terbukalah kesempatan bagi orang-orang Afrikaner untuk meluaskan nasionalisme Afrikaner ke seluruh wilayah di Uni Afrika Selatan, termasuk daerah-daerah yang berorientasi Inggris, Yaitu natal dan Cape Company. Pemimpin-pemimpin Afrikaner berusaha mempengaruhi penduduk kulit putih yang berbahasa Inggris untuk :
1.      Menerima pola masyarakat Afrikaner
2.      Menerima Aristrokasi Putih
3.      Menerima keyakinan bahwa Afrika Selatan adalah satu-satunya tanah air
4.      Menolak integrasi dengan penduduk non Putih.

1.2  Rumusan Masalah
1.      A. Bagaimana Pemerintahan Pada Masa Botha dan Smuts ?
B. Bagaimana Pemerintahan Dr.Malan dan Politik Apartheid ?
2. Apa Pergerakan Politik Afrika Selatan Dalam Menentang Politk Apartheid ?

1.3  Tujuan
Untuk mengetahui masalah – masalah pemerintahan yang terjadi pada masa apartheid yang membawa dampak yang sangat kontroversi.










BAB II
 PEMBAHASAN
2.1 Pemerintahan Pada Masa Botha dan Smuts
            A.Pemerintahan L.Botha (1910-1919) bersifat moderat dan berusaha agar Uni tetap berada dalam lingkungan persemakmuran Inggris. Bersama Smuts ia bekerja untuk mengembangkan kemakmuran bangsa Boer atau Afrikaner yang lenyap karena mengalami kekalahan dalam perang melawan Inggris. Pada tahun 1913 di kalangan orang-orang India timbul kecemasan. Seja Botha 1911 mengeluarkan peraturan yang berisi larangan membawa masuk orang india ke Afrika Selatan untuk dijadikan buruh. Kemudian pada 1913 dikeluarkan lagi peraturan “Immigrants Regulation Act” yang mengehentikan imigrasi orang-orang India Asia ke Uni Afrika Selatan. Setelah Botha meninggal pada 1920, posisinya digantikan oleh Smuts ,ia mendapat tugas menindas gerakan-gerakan di dalam negeri yang pro-Jerman dan gerakan yang ingin melepaskan diri dari Commonwealth Inggris. Kemudian pada tahun 1923 Pemerintahan kembali membuat peraturan “Urban Areas Act”, yang berisi : Native (orang-orang Negroid/pribumi Afrika) hanya diizinkan masuk ke kota, yang diciptakan oleh orang kulit putih, tempat tinggal mereka juga terpisah dari kulit putih. Dasar-dasar pemisahan ini kelak diambil alih oleh kaum nasionalis serta dipertajam sehingga lebih keras dari pada tindakan Pemerintah masa-masa sebelumnya.

Pemerintahan Dr.Malan dan Politik Apartheid
            B. Dr.Malan, seorang ultra nasionalis, memrintah pada 1948-1954. Politik pemerintahannya ialah melepaskan Uni Afirka Selatan dari ikatan Commonwealth dan melaksanakan politik apartheid terhadap penduduk non-eropa. Terhadap tujuannya yang pertama itu ia menunggu bagaimana reaksi dari penduduk yang berbahsa Inggris. Oleh sebab itu ia memusatkan perhatiannya untuk melaksanakan politik apartheid terhadap penduduk bumiputera. Perdana Menteri Malan setelah melihat bahwa pendukung-pendukungnya yang terdiri atas petani-petani putih khawatir akan kehilangan buruh-buruh penduduk bumiputera segera meredakannya dengan menjelaskan bahwa pemerintahannya tidak ingin melaksanakan apartheid secara total, melainkan memberikan perhatian. Bagi Dr.Malan pemisaha  totarial secara teori adalah sesuatu yang “ideal” dan untuk sementara waktu ia masih membutuhkan penduduk Eropa dan pribumi afrika hidup bersama-sama.



2.2 Pergerakan Politik Afrika Selatan Dalam Menentang Politk Apartheid
Setelah partai nasional berkuasa di Afrika Selatan secara sistematis dilembagakan dan dituangkan dalam undang-undang sehingga orang kulit putih menguasai rakyat pribumi dan secara berangsur-angsur merampok dan mengurangi hak-haknya. Orang kulit hitam menolak klaim kulit putih bahwa secara kodrat orang kulit putih memiliki keunggulan dan hak untuk memimpin. Dengan adanya orang-orang kulit hitam menerima pendidikan Barat maka mereka mulai mengambil langkah-langkah membentuk gerakan politik. South Afrika Native National Conference dan APO mengirimkan delegasinya ke London untuk mengajukan protes, tetapi gagal. Sebagai reaksi, lahirlah South African National (SANC) pada tahun 1912 kemudian namanya diubah menjadi ANC (African National Congress). Sasarannya terbatas pada usaha agar golongan elit Afrika Selatan diterima secara sosial dan politik dalam masyarakat yang dikuasai oleh orang kulit putih. Perjuangan mereka untuk mencapai sasaran adalah lewat jalan konstitusional.
Perjuangan ANC berubah setelah pemerintah Afrika Selatan mengeluarkan National Land Act yang isinya : ”orang kulit hitam dilarang membeli tanah atau hidup di wilayah orang kulit putih sebagai penyewa atau penggarap bagi hasil”. Pada tahun 1919-1920, ANC melancarkan kampanye menentang peraturan-peraturan kewajiban orang kulit hitam membawa pas. ANC mengalami kemunduran setelah pemerintah Afrika Selatan mengambil tindakan keras dan tegas. Untuk sementara peranannya diambil alih oleh ICU (Industrial and Commercial Union) yang didirikan pada tahun 1919. ANC memperluas keanggotaannya dan akhirnya berkembang menjadi organisasi massa.

Berakhirnya Politik Apartheid
Kemenangan Mandela adalah salah seorang dari banyak tokoh pejuang politik Afrika Selatan yang sempat menyaksikan dan merasakan puncak dari perjuangannya yakni pembebasan kaum kulit hitam Afrika Selatan dari penindasan kaum kulit putih. Kemenangannya dalam pemilihan demokratis dan miltirasial pertama kali sepanjang 340 tahun sejarah Afrika Selatan pada bulan Mei 1994 membawa perubahan besar bagi negeri itu. Nama Nelson Mandela mulai menanjak ketika ia terpilih menjadi Sekjen ANC (African National Congress) pada tahun 1948 dan pada tahun 1952 menjadi Presiden Liga Pemuda. Sejak itu Mandela lebih banyak memainkan peranannya secara rahasia. Pada tahun 1961 sebagai Sekretariss Jenderal ANC, Mandela mengomandokan pemogokan selama tiga hari 29-31 Mei 1961. seruan pemogokan itu ditanggapi oleh pemerintah Apartheid sebagai suatu pelanggaran.
Pada bulan Desember 1962, ia dijatuhi 5 tahun penjara, dengan tuduhan meninggalkan negara secara ilegal. Mandela menjalani hukumannya di penjara Pretoria. Tidak beberapa lama tokoh-tokoh ANC lainnya juga ditangkap di markas ANC. Pada saat itu disita pula sejumlah dokumen rahasia, menyangkut ANC dan Tombak Bangsa. Mereka yang ditangkap yaitu Walter Sisulu, Govan Mbeki, Raymond Mhlaba, Ahmed Akthrada, Dennis Golberg dan Lionel Bernstein. Mandela bersama-sama dengan keenam rekannya diperiksa dengan tuduhan melakukan sabotase bersengkongkol untuk menumbangkan pemerintah dan membantu unsur asing menyerang Afrika Selatan. Mereka akhirnya divonis dengan hukuman seumur hidup pada tanggal 12 Juni 1964 dan harus mendekam dalam penjara di Pulai Roben Cape Town.
Pada tahun 1982 Mandela dipindahkan lagi ke penjara Pollsmor juga masih daerah Cape Town. Selama di penjara itulah kampanye pembebasannya dilancarkan, baik di Afrikan Selatan sendiri maupun di luar Afrika Selatan. Aksi protes dan kampanye pembebasan Mandela semakin berkobar sejak tahun 1982, bahkan pada tahun 1988 ulang tahun ke-70 Nelson Mandela dirayakan oleh bangsa kulit hitam Afrika Selatan dengan menggelar konser musik selama 120 jam non stop dan disiarkan ke-50 negara. Akibat kampanye pembebasan tokoh ANC ini, makin banyak negara yang menekan pemerintah Apartheid Afrika Selatan baik secara politik maupun ekonomi. Kampanye pembebasan itu membuat Mandela menjadi tokoh tahanan politik paling populer di dunia. Akibat tekanan yang bertubi-tubi pada bulan Juli 1989 Botha bertemu dengan presiden F.W. de Klerk pengganti Botha. Dari pertemuan-pertemuan itu pada bulan Februari 1990, de Klerk mengumumkan di depan parlemen bahwa pemerintahannya akan mencabut larangan bagi ANC, Partai Komunis Afrika Selatan (SACP) dan Pan Africanist Congress (PAC) menyusul diakhirinya Politik Apartheid. Pada kesempatan itu de Klerk juga mengisyaratkan bahwa Mandela akan segera dibebaskan. Pembebasan tokoh kharismatik Afrika Selatan ini kemudian dilaksanakan sesuai dengan janjinya. Pada tanggal 11 Februari 1990 dari penjara Victor Verster, Mandela dibebaskan. Pembebasan itu sangat menarik perhatian dunia dan disambut oleh ratusan wartawan baik dari dalam maupun luar negeri.

Dampak Politik Apartheid
Dampak Politik Apartheid Orang kulit hitam yang semula tidak mengerti bahwa kebijakan pemerintahannya, lambat laun mengerti bahwa tujuan sebenarnya adalah diskriminasi rasial (perbedaan warna kulit). leh karena itu mereka bangkit mengadakan perlawanan, tetapi pemerintahan Pieter Botha dengan kejam menumpas setiap perlawanan yang terjadi. Banyak tokoh-tokoh kulit hitam yang dijebloskan kedalam penjara, seperti tokoh karismatik yaitu Nelson Mandela yang terpaksa mendekam dalam penjara selama 27 tahun. Politik Apartheid ini dirancang oleh Hendrik Verwoed.
Apartheid menurut bahasa resmi Afrika Selatan adalah Aparte Ontwikkeling artinya perkembangan yang terpisah. Memperhatikan makna dari arti Apartheid itu kedengarannya baik yaitu tiap golongan masyarakat, baik golongan kulit putih maupun golongan kulit hitam harus sama-sama berkembang. Tapi perkembangan itu didasarkan pada tingkatan sosial dalam masyarakat yang pada prakteknya menjurus pada pemisahan warna kulit dan terjadinya penistaan dari kaum penguasa kulit putih terhadap rakyat kulit hitam. Verwoed menyusun rencana pembentukan homeland, yang disebut juga Batustan. Homeland dilaksanakan dengan diadakannya pembagian kembali Afrika Selatan berdasarkan wilayah kesukuan. Tiap orang kulit hitam Afrika Selatan diharuskan menjadi warga negara salah satu homeland atas dasar tempat lahirnya. Untuk memantapkan proyek homeland maka dikeluarkan bantuan biaya untuk perangsang termasuk perangsang untuk pemasukan modal dari luar untuk homeland. Kemajuan-kemajuan kecil pun akhirnya tampak dari proyek tersebut.















BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Apharteid berasa dari bahasa Belanda yang artinya pemisahan. Pemisahan disini berarti pemisahan orang-orang Belanda (kulit putih) dengan penduduk asli Afrika (kulit hitam). Apharteid kemudian berkembang menjadi suatu kebijakan politik dan menjadi politik resmi Pemerintahan Afrika Selatan yang terdiri dari program-program dan pertaruran-peraturan yang bertujuan untuk melestarikan pemisahan rasial. Pemerintahan Nasionalis mengatur jalannya undang-undang pemisahan, menggolongkan orang-orang ke dalam tiga ras, mengembangkan hak-hak dan batasan-batasan untuk masing-masing golongan, seperti hukum pass dan batasan pemukiman. Minoritas kulit putih menguasai mayoritas kulit hitam yang jauh lebih besar. Apartheid menjadi semakin kontroversial, mendorong ke arah meluasnya sanksi internasional, divestasi dan kerusuhan serta penindasan dalam Afrika Selatan. Suatu periode panjang penindasan oleh pemerintah, dan kadang-kadang dengan kekerasan, pemogokan, demonstrasi, protes, dan sabotase dengan menggunakan bom atau cara lain, oleh berbagai gerakan anti-apartheid yang diikuti terutama oleh Kongres Nasional Afrika (ANC).
Di Afrka selatan sering terjadi pemberontakan-pemberontakan untuk menghapus pemerintahan Apartheid. Gerakan yang terkenal dilakukan oleh rakyat kulit hitam di Afrika selatan dipelopori oleh African National Congrees (ANC) dibawah pimpinan Nelson Mandela.pada tanggal 2 Mei 1990 pemerintahan Afrika selatan mengadakan perundingan dengan ANC untuk membuat UU non Rasial. Pada tanggal 3 Juni 1990 de Klerk menghapus UU Darurat Negara yang berlaku hampir di setiap bagian Afrika selatan. Upaya-upaya yang ditempuh Nelson Mandela sangat lama hingga mulai menampakan hasil yang menggembirakan ketika F.W.de Klerk memberikan angin segar kebebasan bagi warga kuli thitam. Pada tanggal 21 Februari 1991, Presiden de Klerk mengumumkan penghapusan semua ketentuan dan ekstitensi sistem politik Apartheid di hadapan parlemen Afrika selatan.







DAFTAR RUJUKAN

Soeratman Darsiti, 2012. Sejarah Afrika. Penerbit Ombak: Yogyakarta.



2 comments:

  1. hay, nama saya try, salam kenal,.
    trimakasih sudah berbagi ilmu,.. artikelnya sangat bermanfaat..
    kalau ada waktu jangan lupa mampir di Tugas dan Materi Kuliah. Saya juga punya pembahasan mengenai politik., kalau berminat silahkan lihat Makalah Politik Pendidikan . siapa tahu bisa bermanfaat.

    ReplyDelete
  2. Halo, nama saya (HA)Sugeng Tri Waskito, ingin menyampaikan salam rimba "Ya ahli Kubur, AYO mendaki", dah itu saja, bye, muach.

    ReplyDelete