Nama :
Muhamad Sufyan
Off :
G
Nim :
120732436485
Mata Kuliah: Historiografi Indonesia
Modern
No Absen : 19
1. Jelaskan menggunakan contoh cirri historiografi
tradisional “Kuat dalam geneologi, tetapi lemah dalam hal kronologi dan detail
biografis’’.
· Penulisannya bersifat istanasentris yaitu
berpusat pada keinginan dan kepentingan.
Berisi
masalah-masalah pemerintah dari raja-raja yang berkuasa. Menyangkut raja dan
kehidupan istana.
· Memiliki subjektifitas yang tinggi sebab
penulis hanya mencatat peristiwa penting di kerajaan dan permintaan sang raja.
· Bersifat melegitimasi (melegalkan/mensahkan)
suatu kekuasaan sehingga seringkali anakronitis (tidak cocok)
. Kebanyakan karya-karya
tersebut kuat dalam
genealogi (silsilah) tetapi lemah dalam hal kronologi dan
detil-detil biografis.
· Pada umumnya tidak disusun secara ilmiah tetapi sering kali data-datanya
bercampur dengan unsur mitos dan
realitas (penuh dengan unsur mitos).
· Sumber-sumber
datanya sulit untuk ditelusuri
kembali bahkan terkadang mustahil untuk dibuktikan.
· Dipengaruhi
oleh faktor budaya masyarakat dimana
naskah tersebut ditulis sehingga merupakan hasil kebudayaan suatu masyarakat.
· Cenderung
menampilkan unsur politik semata
untuk menujukkan kejayaan dan kekuasaan sang raja.
2. Jelaskan menggunakan contoh cara merevisi
historiografi kolonial “Memperluas ruang lingkup dengan memperhatikan berbagai
aspek kehidupan masyarakat Indonesia’’.
Historiografi
kolonial ditulis dengan menggunakan bahasa Belanda. Historiografi kolonial memandang
kaum pribumi, Indonesia, atau tempat-tempat yang kemudian menjadi bagian dari
Indonesia sebagai pinggiran dalam narasi sejarah. Banyak peristiwa – peristiwa
yang tidak dicatat oleh bangsa Belanda karena adanya kepentingan lain. Karena
memandang orang Indonesia dari sudut Belanda / kolonial sehingga dalam
penulisannya terdapat perbedaan / penyimpangan dalam penulisannya.
Contoh dan
penulis dari penulisan dari Historiografi kolonial sebagai berikut.
a) Indonesian Trade and Society karangan
Y.C. Van Leur.
b) Indonesian Sociological Studies karangan
Schrieke.
c) Indonesian Society in Transition karangan
Wertheim.
3. Apa yang dimaksud dengan indonesiasentris?
Berikan paling sedikit 4 contoh buku sejarah yang memakai pendekatan
indonesiasentris, berikan alas an contoh saudara.
Indonesiasentris dalam historiografi dapat berarti sejarah
yang ditulis, menjadikan orang Indonesia sebagai fokus utamanya, dan dilihat
dari sisi pandang bangsa tersebut. Secara teoritik dan filosofis, didalam
tradisi indonesiasentris, sejarah Indonesia dipahami dari dalam yang
berorientasi pada masyarakat Indonesia sebagai sebuah keutuhan bangsa (Purwanto
2006;11). Dengan kata lain, perspektif yang digunakan ialah perspektif
Indonesia (Ali 2005; 263). Oleh karena Indonesia masih tergolong negara yang
baru merdeka, bangsa Indonesia harus membikin sejarahnya lagi yang bertolak
pangkal dari bangsa dan negaranya, dan berujung pada politik masa depan
(Gazalba 1981; 184).
Historiografi
Indonesiasentris adalah penulisan sejarah dengan menggunakan sudut pandang orang
Indonesia. Penulisan sejarah ini menempatkan orang Indonesia sebagai penggerak
sejarah. Namun penggunaan sumbernya tetap sumber Belanda dengan ditunjang oleh
sumber lokal seperti babad, wawacan, hikayat dan lainnya.
Karakteristik
historiografi Indonesiasentris, diantaranya:
-
Peristiwa-peristiwa
penting bagi Indonesia
-
Kejadian masa lalu
ditafsirkan atau dijelaskan menurut sudut pandang Indonesia
-
Sejarah kritis
analitis mengungkap apa, siapa, dimana, bagaimana dan mengapa
-
Sumber yang digunakan
adalah kombinasi antara sumber Belanda dengan sumber local
Contoh :
a. Pemberontakan Petani Banten 1888 karya Sartono
Kartodirjo.
b. peristiwa 10 November 1945 dengan judul Pandangan dan Gejolak (1989).
c. Theory of Collective Behavior, dikemas Alfian untuk melihat aksi
perang sabil orang Aceh sebagai wujud interpretasi aktor sejarah terhadap
lingkungannya (Alfian 1987; 11).
d. aristrokat tradisional, dan elit agama terhadap kekuatan kolonial
(Kuntowijoyo 2008; 42-44).
Alasan saya memilih contoh ini mengetengahkan sebuah usaha
untuk mendalami pandangan orang Indonesia sendiri mengenai kisah bangsanya
sekaligus menjadikan Belanda sebagai musuhnya secara politis.Sejarah
indonesiasentris terus berkembang sedemikian rupa, sampai kritikan. muncul
seiring semangat jaman mulai berubah sejak reformasi 1998. Tahun tersebut
adalah babak awal bagi berakhirnya kekuatan politik Orde Baru selama 32 tahun
menguasai Indonesia. Selama lebih dari tiga dasawarsa itu pula sejarah dengan
perspektif indonesiasentris memancarkan muka yang berbeda. Berbeda oleh karena
sejarah politik selalu ditampilkan sebagai arus utamanya, tidak seperti dulu
dimana sejarah sosial juga dikembangkan secara bersama-sama. Ini dapat dipahami
dengan memperhatikan jamannya. Penulisan sejarah indonesiasentris jaman Orde
Lama, dibangun sebagai perbenturan antara kolonialisme dan imperialisme melawan
nasionalisme Indonesia, dimana rakyat semesta ikut serta berjuang. Dampaknya
ialah model sejarah sosial yang baru dikenal, kemudian tergiatkan, setidaknya
sampai akhir tahun 1970-an, ketika kekuatan negara dan tentara masuk ke dalam
kesadaran warganya melalui sejarah.
4. Menurut
saudara apakah ada “konseptualisasi sejarah nasional’’?
Ada, Karena konseptualisasi sejarah nasional, sejarah nasional sebagai unit
historis adalah suatu bagian dari pengetahuan sejarah yang merupakan suatu
kategori serta bidang yang dapat dipahami (intelligible field); unit itu
merupakan suatu komplek problem-problem, tema-tema dan topik-topik yang
semuanya ditempatkan dalam pasangan waktu (time setting).
Secara tertulis :
a. Arsip-arsip.
b. Surat-surat berharga, berupa surat
pribadi atau surat dinas. Dalam surat pribadi terdapat nilai penting yaitu terd
apat hubungan dua arah, pelaku pembicara, tata susila dan adat istiadat.
c. Notulen rapat, yaitu notulen rapat
dinas dan notulen rapat ormas (organisas masyarakat).
d. Kontrak kerja dan bon-bon (tagihan).
e.
Daftar kepegawaian dan pidato kenegaraan.
Secara Lisan :
Foklore (Cerita Rakyat).
a. Dongeng.
b. Nyanyian rakyat.
c. Tradisi.
d. Legenda.
e. Hukum Adat.
f. Mitologi (Mitos).
5. Pada saat sakarang, paling tidak
terdapat 5 problem kesejarahan yang belum selesai dan mengundang kontroversi.
Dengan disertai alasan, indentifikasi 5 problem tersebut.
Masalah Sejarah Kontemporer di Indonesia :
-
Hari Lahir dan Penggali Pancasila.
Sejak awal sudah jelas bahwa buku itu sudah sarat dengan
nuansa politik. Dan tujuannya jelas yaitu untuk melakukan usaha
de-Soekarnoisasi di satu sisi (tersirat pesan, misalnya, bahwa tidak relevan 1
Juni 1945 diperingati sebagai Hari Kelahiran Pancasila dan tidak benar Soekarno
sebagai satu-satunya penggali Pancasila), dan ingin memberikan legitimasi yang
kukuh kepada penguasa Orde Baru, dalam hal ini Presiden Soeharto di sisi lain
(tersirat pesan bahwa yang relevan diperingati adalah 1 Oktober 1965 sebagai
Hari Kesaktian Pancasila dan yang benar adalah Soeharto sebagai pengamal
Pancasila yang murni dan konsekuen).
-
Serangan Umum 1 Maret 1949.
Sebagaimana dikemukakan oleh T.B. Simatupang, Wakil Kepala
Staf Angkatan Perang pada masa revolusi berpendapat bahwa Jendral
Soedirman, sebagai Panglima Besar TNI, dan Letjen A.H. Nasution, sebagai Kepala
MBKD (Markas Besar Komando Djawa), memiliki peranan yang penting dalam
peristiwa itu. Sedangkan dari pihak sipil – dan diakui oleh banyak kalangan
lebih melihat peranan yang dimainkan oleh Sri Sultan Hamengkubuwono IX, sebagai
penguasa di Yogyakarta pada masa revolusi, lebih penting daripada yang lainnya.
Namun pada tahun 1980-an setelah hampir 40 tahun peristiwanya berlalu dan
Presiden Soeharto sedang berada di puncak kekuasaannya dikatakan bahwa
penggagas utama dan pelaku penting dalam peristiwa Serangan Umum 1 Maret 1949
itu adalah Letkol Soeharto sendiri yang kemudian menjadi Presiden RI.
-
Gerakan 30 September 1965.
Peristiwa G30S/PKI 1965 ini demikian rumit dan kompleks
sehingga melahirkan banyak versi, analisa, dan interpretasi yang menarik.
Rumitnya peristiwa G30S/PKI 1965 yang mengundang perdebatan dan kontroversi.
-
Surat Perintah 11 Maret 1966.
Dalam enam bulan yang penuh dengan gejolak dan huru-hara
sosial itu telah terjadi proses pembantaian besar-besaran terhadap orang-orang
PKI atau yang dituduh PKI terutama di Jawa dan Bali di satu sisi, dan aksi-aksi
demonstrasi mahasiswa di kota-kota besar di Jawa yang mencemooh kredibilitas
dan menghujat kewibawaan pemerintah di sisi lain.
-
Integrasi Timor Timur ke Indonesia Tahun 1976.
Peristiwa ini menjadi kontroversi di masyarakat setelah
wilayah Timtim lepas dari Indonesia pada tahun 1999. Masalahnya adalah karena
masyarakat merasa tidak mendapatkan informasi yang benar dan proporsional dari
pemerintah tentang Timtim. Selama 20-an tahun pemerintah Orde Baru selalu
mengatakan tiga hal penting tentang Timtim. Pertama, masyarakat Timtim ingin berintegrasi dengan
Indonesia. Kedua, keadaan di Timtim aman dan terkendali. Dan ketiga, Fretelin di
Timtim itu partai kecil, komunis, dan karenanya jahat.
No comments:
Post a Comment